THIS IS MADNESS !

I AM MAD ! It is caused by neither my friends nor my foes. It is simply because of announced coursework for each subject. I dont get used to blame anyone or anything when I got bad mark. Instead I would consider it as a lesson to get higher. But what I experienced this week is an exception. I dont satisfy with the coursework for 2 subjects, Computer Network as well as Database Security. This is the reason why these stuffs get me mad :

  1. Computer Network

  2. I got only 32,5 out of 40. It aint bad. However I deserve to get more. The lecturer deducted my mark because during the presentation time my program didnt run smoothly. Well, it ISNT my fault nor my groupmate's. I already compiled in my own PC and it worked well. It can detect TCP/IP packet as well as other transport protocol. As being requested, it will only show TCP packet. I did it and added some informations so that it will show information about that TCP packet. Which part is the destination port, source port, window length, and so forth. The nightmare began during the presentation time. I was pretty confident back then. I was optimist I could explain anything regarding the code --since I was the one who did the code B-). However, the computer used for the presentation ruined everything ! I used computer in DIP Lab and the worst thing was CODEBLOCK WONT RUN ! I knew it already that my code would not run properly if I used dev-cpp so I used codeblock instead. But yeah, as I told you before, codeblock wont run and I had to compile with dev-cpp. What does it mean ? IT MEANS THAT I HAVE TO REWRITE MY CODE AGAIN ! In the end I got only 11 out of 15 instead of 15 out of 15. *dont ask me to have the lecturer reconsider it again. I already did. And she insisted that THAT is what I deserved. *sigh*.

  3. Database Security

  4. If you think that Computer Network is the worst, nope you're wrong. The worst part in this week came from Database Security coursework. I dont regret for the 16 out of 20 in midterm neither 5,5 out of 6 mark in assignment. What made me mad is 13 out of 20 mark for the project. I wouldnt blame the Computer Network lecturer for giving me 11 mark. I deserved it --even it aint my fault but yeah, maybe I lack of knowledge so that later on my coding should be run under any compilers. But this 13 out of 20 IS NOT WHAT I DESERVED ! I already fulfilled all of the requirements. I established database system using db2 and connected it with front-end application --which is Visual Basic. And everything worked well, even during presentation time. Is my project good ? Well, I wont say my project was the best. But most of my friends admitted that it should be one of the best. I spent 3 days with lack of sleeping time while doing the project. And I was satisfy with the result. Most of code were not lectured though --except for the database code which is common, I wanted to add function as being done in mySQL unfortunately I got errors while doing it, I knew how to create function in mySQL but it didnt work in DB2, dont know the problem. Unfortunately, it didnt amaze my lecturer at all. He gave me 11 whilst he gave another group 15 for the almost same idea --not to mention that theirs is worse than mine. I would not blame my friend who did the presentation. He did not understand the code well. Instead I AM mad with the lecturer. HE IS UNFAIR ! I already complained regarding that matter. Hope he will understand and boost up my mark. Well, I DESERVE IT ! :D

Footnote : I aint mad with Computer Network's lecturer. She has done her best. And for the other one, even I am mad with him, he is STILL my lecturer though. So I still respected him. I just dissatisfy with the mark given since I think --and my groupmates think-- we deserve more.

Labels:

Surat Kartini 2010

Surat Kartini 2010
Gemala Putri - Bogor


*) Apa yang akan ditulis Kartini kepada sahabatnya Stella Zeehandelaar jika beliau lahir pada abad ini, mungkin bukan surat yang diantar dengan kapal laut dan memakan waktu berbulan bulan, tapi mungkin sudah berupa email.

Emansipasi perempuan bukan lagi menjadi subyek keluhannya, karena sekarang perempuan sudah bebas bersekolah dan berkarir setinggi tingginya. Tapi mungkin kini ia mengeluhkan tingginya biaya bersekolah, karena pemerintah menarik subsidi pendidikan. Mengeluhkan penyelewengan yang berseliweran di negerinya.


Seperti inilah kurang lebih dalam imajinasi saya :

Bagiku Stella,.. masalah yang dihadapi oleh bangsaku kini adalah tingginya biaya pendidikan. Bayangkan Kalau dulu bangsamu perlahan membuka sekolah sekolah untuk para pribumi, ....kini para pembesar negeriku menutup kesempatan itu. Mereka merampas kesempatan satu satunya yang dimiliki saudaranya yang miskin dan melarat untuk merubah nasib melalui pendidikan. Pemerintahku mencabut subsidi yang sangat diperlukan oleh anak anak miskin untuk melanjutkan pendidikannya.

Kini perguruan tinggi kembali menjadi milik para pembesar dan kaum berpunya. Dengarlah Stella,.... keluhan orang tua tak berpunya yang membanting tulang siang malam demi biaya kuliah anak mereka. Berapa banyak tangan tengadah untuk memanjatkan doa di malam sepi, meminta agar diberikan sedikit rejeki demi sang anak.

Kini STOVIA hanya membuka pintunya sedikit saja untuk yang tidak ber-uang. Oh ya, STOVIA kini sudah berganti menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia jika kau belum tahu, tidak cukup otak pintar untuk menuju ke sana, tapi juga uang yang banyak.

Karena biaya pendidikan yang mahal itu, aku tidak heran jika para dokter menerapkan tariff mahal yang tidak mampu dijangkau oleh sebagian besar rakyat kami. Sementara penyakit penyakit aneh mulai bermunculan. Aku ingin bercerita tentang bayi berkepala besar yang terkatung katung di kampungnya. Orang tuanya tidak mampu membawanya berobat karena ketiadaan biaya. Surat miskin yang dikeluarkan oleh kepala desa tidaklah bermanfaat. Rumah sakit penuh dengan pasien melarat, pemerintah kami hanya mengeluarkan pernyataan tanpa tindakan.

Ingatkah kau akan Tjipto Mangoenkoesoemo? Betapa ia dulu dengan sukarela memberantas wabah pes yang merebak di seantero negeri, tanpa imbalan. Aku berharap akan ada Tjipto Tjipto lain, walaupun dengan rasa pesimis.

Duhai sahabatku,.. kini hatiku pedih oleh rintihan para pedagang, pengrajin dan petani kecil negeriku. Mereka orang orang yang tabah, membangun usahanya tanpa bantuan pemerintahku.

Berusaha mandiri dan tidak bersandar menjadi orang gajian semata. Tahukah kau Stella,.... setelah mereka memeras peluh memproduksi kebutuhan kami, sekonyong pasar diserbu oleh barang barang dari negeri seberang lautan. Pemerintah kami yang membuka pintu lebar lebar. Mereka tidak ingin bersusah payah mengurusi para petani dan pedagang kecil itu.


Bukankah rakyat negeriku sangat rajin Stella? Mereka berjuang beratus tahun, dari perang ke perang, dari tanam paksa, menjadi romusha sampai mengantar nyawa putra putra terbaik kami untuk meraih kemerdekaan.

Apakah kami sudah merdeka? Memang tidak ada lagi cambuk yang menggelegar menghantam tubuh kami. ....Tapi cambuk itu sudah berganti menjadi perjanjian perjanjian dagang bebas tarif antar Negara yang dengan cepat mencekik kami hingga sekarat.

Tapi kami masih tetap tegar tidak berputus asa, jika keadaan disini tidak tertahankan mengembaralah para lelaki dan perempuan kami ke negeri seberang. Apa pun kami lakukan demi mempertahankan daya hidup. Ketahuilah Stella kami bukan bangsa pemalas, saat rakyatmu masih bergelung dalam selimut di pagi buta, kami telah terjaga dan berjuang di jalanan, melawan situasi yang tak bersahabat.

Dulu, dibawah kekuasaan bangsamu ..kami masih mempunyai tanah untuk ditanami, sekarang semua musnah. Kau akan kaget... Sahabat, negeriku yang dulu hijau permai, kini penuh gedung tinggi. Di tanah kamilah gedung gedung itu berdiri, tidak semua untuk gedung, ada tanah kami yang terendam lumpur tanpa tahu apa dan siapa penyebabnya sehingga sebagian dari kami terlunta lunta kehilangan mata pencaharian.

Duh, sahabat, kini tanah kami mulai meranggas, namun masih tetap kaya raya. Kini orang orang asing itu kembali bukan untuk tanaman tapi untuk tambang...... Para pembesar negeri yang mengundang mereka. Mereka mengaduk ngaduk tanah kami untuk emas, tembaga, batu bara, minyak bahkan gas. Kami hanya bisa menonton tanpa menikmati. Kekayaan negeri tidak lagi digunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Pasal pasal kesejahteraan rakyat yang susah payah dirancang oleh para Bapak bangsa kini tinggal arsip usang yang terabaikan.

----

Stella, aku tidak menyesal tidak jadi bersekolah di Belanda, di sini aku bisa tetap dekat dan melihat kondisi rakyatku. Aku akan berkeliling dari Sabang sampai Merauke mencoba bersama sama membangun industri rumah tangga yang nyaris binasa. Kau masih ingat kerajinan rakyat dari Jepara, tanah kelahiranku? Betapa indah bukan motif motif ukiran itu?

Ukiran itu adalah kekayaan rakyatku sejak ratusan tahun yang lalu, namun seakan belum puas masih ada bangsa asing yang tergiur dengan motif motif itu dan berusaha mengakui itu sebagai miliknya.

Stella, kenapa negeriku yang indah tak permanai ini terus menerus dirundung malang? Apa dosa kami.,,,, Mengapa anugerah yang kami terima selalu ingin dirampas oleh bangsa lain.

Tapi aku yakin, Tuhan tidak tidur. Ia tahu dan Ia menunggu.

Jika kau sempat ke Indonesia, kau akan kuajak menikmati hari hari di negeriku. Bangun pagi buta, memasak, pergi bekerja, berdesak desakan dalam kendaraan umum yang jauh dari nyaman sambil menghirup asap beracun dari saluran pembuangan kendaraan bermotor. ,,,,Sungguh berbeda dengan negerimu yang serba teratur.,,,, Di sini keringat kami biasa terperas tanpa mengeluh.


Datanglah sahabat, aku menunggu.

Rembang, 21 April 2010

footnote :
jika tidak bisa memperbaiki negara, perbaiki lingkungan, jika tidak bisa memperbaiki lingkungan, perbaiki diri sendiri. dan itulah hal yang paling mendasar yang harus kita lakukan.

What is what

Actually I'd like to share what I was experiencing during these weeks. 3 consecutive events and assignments gave me more experiences --and headache for sure :(. Starting from how hard it is to pursue people to do what they do not like to do but it is sufficient to be done, how I have to do what I never learnt how to do it before, and so forth. However, that is not what I want to share through this scramble-writing-of-mine. I have more interest in sharing what I got from a conversation between me and ayoub --one of my best friend here-- a few hours ago.

The conversation was about the importance of joining societies. It was unplanned conversation though. He just wanted to know the reference for upcoming quiz of Computer Network. I already had my quiz while he didn't. But the topic was changed when I said I was so tired of these past few days. His respond was interesting. He said that being tired caused by doing tasks in societies means tiring ourselves for nothing. Soon I was realized that he had different opinion about those societies stuffs and I thought it'd be interesting discussion as usual --FYI, every discussion I had with him IS always interesting. And it was !

30 minutes passed by without I noticed. There are more questions I wished to ask regarding his opinion but he had something else to do so that the conversation should be ended. My aim for posting it is to continue our discussion before as soon as he read this. Besides I am looking for your opinion based on your perspective also. Here is it :

[00:20:28] ­AYOUB just sent you a nudge!
­shev says:
[00:20:33] ­yep ?
[00:20:34] ­
­AYOUB says:
[00:20:52] ­how is it ?
­shev says:
[00:21:07] ­so tired for these past 3 days
­AYOUB says:
[00:21:14] ­cuz of iss
­shev says:
[00:21:19] ­not only iss
­AYOUB says:
[00:21:20] ­
[00:21:33] ­man
[00:21:40] ­wallahi u are tiring urself of nothing !!
[00:21:43] ­for*
­shev says:
[00:21:58] ­
[00:22:06] ­why ?
­AYOUB says:
[00:22:29] ­societies stuff are wasting of time
­shev says:
[00:22:44] ­and the reasons ?
­AYOUB says:
[00:22:55] ­no benefits at all
[00:23:03] ­name only one benefit ?
[00:23:11] ­and don't tell me gettin to know people
[00:23:18] ­
­shev says:
[00:23:22] ­hahaha
[00:24:01] ­there are alot of experiences i got from joining societies
[00:24:13] ­and i learnt alot
­AYOUB says:
[00:24:34] ­then u are imagining !!
[00:24:39] ­that u learn sth
[00:25:17] ­at least from my point of view
[00:25:33] ­anyway, have you had any computer network quiz ?
­shev says:
[00:25:38] ­yep
­AYOUB says:
[00:25:38] ­i mean for this week
[00:25:45] ­today ?
[00:25:54] ­what was about ?
­shev says:
[00:26:13] ­it was about DNS
[00:26:26] ­and SMI
[00:27:04] ­u ought to be able to distinguish among country domain, inverse domain , and generic domain
[00:27:23] ­then label and levels of hierarchy
­AYOUB says:
[00:27:37] ­which chapter was that ?
­shev says:
[00:27:44] ­9 and 10
[00:29:15] ­would u mind to tell me why u said that societies are useless ?
[00:29:42] ­*actually i did join societies not because of its benefit
[00:29:45] ­i jst liked
[00:29:51] ­*like
­AYOUB says:
[00:30:01] ­then should be ok
[00:30:22] ­cuz some people are trying to convince themselves that there are benefits
[00:30:29] ­or they are learning something
[00:31:08] ­i read some books of kevin paul about mind mapping and tricking
[00:31:29] ­some others about codes to minds
­shev says:
[00:31:58] ­then ?
­AYOUB says:
[00:31:58] ­most of them agree that people tend to trick their minds to satisfy the desire of wasting time
[00:32:15] ­or as they are referring to as time consumption !!
[00:32:41] ­the most valuable thing in our life is time
[00:33:58] ­The following are some of the most important duties demanded of Muslims:

1. Ensuring benefiting from time
2. Utilizing leisure time
3. Racing for good deeds
4. Learning from the passage of time
5. Seeking the superior times
6. Planning and organizing time
7. Fulfillment of time commitments
8. Necessary awareness of time wasters

[00:34:28] ­there are many hadiths, proverbs and some other quotes refer to the time imporance
[00:34:53] ­that is only from religious perspective
[00:35:04] ­going back to humanity's interpretation
[00:36:29] ­people are avoiding to do superior things (i.e study) and replace it with less important things

"There are two blessings which many people lose: (They are) health and free time for doing good." (Bukhari 8/421)
[00:36:59] ­i won't be able to talk fluently to explain why did i say that
[00:37:14] ­cuz english is not my native
[00:37:59] ­but ld like to ask u: going back through your mind to past few weeks, what are benefits you gain from those socities and club activities ?
­shev says:
[00:38:58] ­get to knw stuffs i didnt knw before
[00:39:05] ­hehehehe
­AYOUB says:
[00:39:15] ­for example
[00:39:16] ­??
­shev says:
[00:39:40] ­2 days ago there was an event called indonesian exhibition
[00:40:01] ­it showed performances and culture information about indonesia
[00:40:42] ­although i'm an indonesian, since i wasnt interested in stuff like this before, then i didnt knw
­AYOUB says:
[00:40:56] ­about my country
­shev says:
[00:40:56] ­after attending the event , at least i knw smthing
­AYOUB says:
[00:41:08] ­that what u were going to say ?
[00:41:36] ­opening youtube or reading through wikipedia for 10min let u know whatever you want ?
[00:41:48] ­much more than u knew
­shev says:
[00:41:57] ­lol
[00:42:03] ­indeed
[00:42:57] ­as a social-being, it is important for us to communicate with others , isnt it ?
[00:43:38] ­utube and wiki sure provide alot of information which either u or me hv
[00:44:14] ­bt the communication goes one-way
­AYOUB says:
[00:44:36] ­wiki and utube are one way of givin info
[00:44:59] ­they are not social websites as facebook and myspace do
[00:45:24] ­which i'm not persuaded by those too
[00:45:44] ­knowing people can be through different ways
[00:46:07] ­but sticking too much with people is really sucks
­shev says:
[00:46:36] ­is it ?
­AYOUB says:
[00:46:37] ­how long have u been doing these socities stuff ?
­shev says:
[00:46:50] ­since i was in high school
­AYOUB says:
[00:47:10] ­then, i would argue that i have much more friends than u do
[00:47:14] ­sorry for that
[00:47:20] ­but that works for me
[00:47:37] ­not from malaysia, indonesia or even asia
[00:47:41] ­but worldwide
[00:47:45] ­even in brazil
[00:48:01] ­without having to engage in any type of socities
­shev says:
[00:48:13] ­and the way u went ?
­AYOUB says:
[00:48:32] ­meeting someone somewhere
[00:49:02] ­i knew one guy his name is joseph at dubai airport
[00:49:27] ­met him only for 15 min at the lounge
[00:49:41] ­i got his handphone
[00:49:45] ­then email
[00:49:57] ­and next holiday i will meet him at austria
[00:50:06] ­15 min ONLY !!
[00:50:15] ­not 15 days
[00:50:21] ­and the list goes on !!
­shev says:
[00:50:28] ­
[00:51:53] ­u r rare *LOL
­AYOUB says:
[00:52:06] ­no i'm not
[00:52:21] ­but like to be frank with myself !!
[00:52:57] ­someone said: reading useless books like reading none
[00:54:08] ­and getting to know 2 or 3 good friends better than 100 partners
­shev says:
[00:54:27] ­AGREED !
­AYOUB says:
[00:54:35] ­again that was my perspective
[00:54:48] ­u have urs and i respect it
[00:55:00] ­all my greetings
­shev says:
[00:55:11] ­hahahahahaha
[00:55:16] ­dont say like that
[00:55:21] ­i appreciate urs
­AYOUB says:
[00:55:27] ­
[00:55:46] ­take care and be connected
­shev says:
[00:55:53] ­people are different in wht they're thinking
[00:56:00] ­bt yeah , urs is interesting
[00:56:17] ­i'd like to hv more time to discuss this kind of stuff w/ u
[00:56:39] ­nt to show u that mine is right and urs is wrong
­AYOUB says:
[00:56:41] ­that will be my maximum pleasure ya smart man
­shev says:
[00:57:10] ­bt to gain another perspective
[00:57:24] ­it might be someday i'll do what u did
[00:57:26] ­
­AYOUB says:
[00:57:45] ­I always learn from you
[00:58:04] ­u don't have to change or do what i did for someone
[00:58:15] ­cuz you are very smart man
[00:58:18] ­intellectual
[00:58:24] ­panctual
­shev says:
[00:58:40] ­compared to u , u're better
[00:58:44] ­you have sent a nudge!
­shev says:
[00:58:52] ­
­AYOUB says:
[00:58:53] ­no comparisons to be made
[00:59:02] ­you are the one i respect
[00:59:09] ­that won't change
[00:59:13] ­keep it up
[00:59:15] ­ya mohamed
[00:59:29] ­i beg ur pardon
[00:59:37] ­got to go
[01:00:09] ­nice to talk to you always and thanks so much for computer networks tips

So, how about yours ? :D

Footnote :
  • Some said connection is more important than knowledge and some said the opposite. Those who believe in importance of connection prefer to joining societies rather than studying. Oppositely, those who believe knowledge is the best main thing in order to succeed will study hard. I myself believe in what Mr. Andreas Raharso said --he explained by example-- ; connection will get you to Mrs. Sri Mulyani --current Minister of Economy of Indonesia--, but without knowledge you wont be able to talk much with her when it comes to economic stuff. So the ideal one --in my perspective-- is get to know people while at the same time you improve yourself.
  • Priorities are different for each of since. So are the opinions. However yours is not always true and neither is mine. What had undergone in our lives influences it. What is right for you not always be right for me when you are in my condition and vice versa. Bottom line, just choose your path. Gather all information you need but in the end you have to choose by yourself since it's your life and you have to be responsible for it.

@ayoub I look for another discussion :-"

Labels: ,

Untitled

I wouldn't say:

DEAR GOD, I HAVE GREAT PROBLEMS


instead I would say:

DEAR PROBLEMS, I HAVE A MIGHTY GOD


The (true) believers are those only who believe in Allah and His messenger and afterward doubt not, but strive with their wealth and their lives for the cause of Allah. Such are the sincere. --QS.49:15

Labels: ,

Hilangnya Etika di Public Sphere

Ketika saya masih duduk di Sekolah Dasar, ada beberapa hal yang sering di ucapkan oleh guru PPKn saya mengenai ciri-ciri masyarakat indonesia. Salah satunya adalah sifat santun sebagai salah satu ciri masyarakat Indonesia. Lalu setelah itu guru saya pun akan menjelaskan mengapa kesantunan bisa menjadi salah satu ciri dari bangsa Indonesia beserta contohnya.

Saat itu saya menganggap hal itu benar adanya. Karena selain merujuk pada realita di lingkungan sekitar saya, kesopanan dan kesantunan masih dijunjung tinggi. Menghina guru adalah tindakan yang tabu. Mencemooh kawan sendiri akan berakibat pada pengucilan, apalagi pada orang lain yang tidak kita kenal sebelumnya. Ada semacam barrier yang menghalangi kita untuk berperilaku di luar batas-batas sosial yang sudah ada.

But thanks to recent technology, hal-hal semacam itu yang dahulu dianggap melanggar norma dan etika yang berlaku, sekarang menjadi suatu hal yang lumrah. Psychological barrier yang sebelumnya menjadi dinding pembatas antara kita dengan orang yang tidak kita kenal sehingga mendorong kita untuk bersikap sopan, menjadi hilang ketika sudah berhadapan dengan dunia social networking seperti Facebook, Twitter, Plurk, Google Buzz. Dengan register sebuah account, kita sudah bisa menjadi siapa saja. Maka jangan heran ketika anak SMP berani menghina gurunya. Bahkan seorang siswa sekarang tidak segan-segan mengancam akan membunuh kepala sekolahnya melalui jaringan youtube. Saling menghina dan mengejek menjadi hal yang biasa saja. Tak perlu alasan yang jelas untuk menyudutkan seseorang. Hanya dibutuhkan sentimen pribadi dan sedikit waktu untuk berpikir hinaan mana yang kira-kira paling kasar.

Ketika kesopanan yang seharusnya kita terapkan sekalipun dalam dunia maya sudah terlanggar, maka sebagus apapun isi dan penyampaian akan dianggap sebagai angin lalu. Salah satu contoh yang paling membuat saya trenyuh adalah fenomena di kaskus. Memang saya mendapat banyak info berguna melalui forum tersebut. Akan tetapi dalam beberapa hal seperti perseteruan antara indonesia - malaysia, sedikit kritikan kepada rakyat indonesia akan disambut dengan ejekan. Penyebutan kata binatang dan kata-kata yang tidak pantas berulang-ulang diucapkan. Entah oleh orang yang sama dengan username yang berbeda, atau memang berbeda orang dalam setiap username, who knows. Bagaimana ketika yang mengkritik itu sesama orang Indonesia ? Jangan harap akan dibalas dengan santun, tidak dicap sebagai pengkhianat aja sudah termasuk keberuntungan. Untuk tulisan berbobot sekalipun, tetap saja di jadikan bahan ejekan, walau ejekan itu out of context dari isi artikel itu sendiri.

Setiap kali membaca kata cemoohan yang dilontarkan di forum ketika menanggapi artikel tertentu terutama yang berkaitan dengan indonesia, membuat saya tersenyum sendiri. Ternyata demokrasi yang selama ini kita agung-agungkan, tidak terwujud dalam pengaplikasian. Jika memang konsisten dalam demokrasi (bagi para pejuang demokrasi), seharusnya setiap kritikan diterima dengan lapang dada. Karena yang mengkritik sekalipun sama-sama mempunyai hak yang sama dalam demokrasi. Dan ini harus diterapkan sekalipun di Internet. Bukan karena tidak ada lagi psychological barrier lalu kita bisa menghina orang yang tidak sependapat dengan kita. Jika memang tidak setuju atas point-point yang disebutkan dalam artikel, beri argumen. Bisa jadi kita yang salah atau author yang salah. Atau bisa jadi dua-duanya salah. Dan kesalahan itu bisa diketahui ketika kedua belah pihak mengungkapkan apa yang menjadi dasar pemikirannya. Maka ketika hinaan, ancaman, cemoohan lebih diutamakan daripada beradu argumen secara sehat, tidak akan ada ilmu yang didapat. I'm sure of it.

Well, social networking bisa jadi peluang yang luar biasa untuk menjalin hubungan dengan orang lain, tapi tidak berarti nilai kesopanan akan kita tinggalkan begitu saja. Mengutip apa yang disampaikan oleh Alfito Deannova di artikelnya:

Manusia akan bisa begitu berbeda di dunia maya. Mereka yang sesungguhnya minderan, introvert, kikuk di dunia nyata, bisa begitu artikulatif, luwes dan supel dalam pergaulan di negeri cyber. Mereka yang tadinya tak punya keberanian menyampaikan protes, dapat meledak – ledak dan menjadi begitu militan dalam menyampaikan ide. Tentu selalu ada dampak positif dan negatifnya. Tetapi lagi – lagi akomodasinya atas aspirasi begitu besar. Anda yang tadinya tidak akan didengar jika berbicara di alam nyata, bahkan bisa menjadi ‘nabi baru’ yang mencerahkan buat para follower anda, sekalipun sesungguhnya anda adalah no one. Begitu berkhasiatnya wahana komunikasi baru ini, tak jarang bahkan membuat kita melakukan pengabaian atas komunikasi konvensional. Kita lebih asyik berbicara dalam senyap melalui internet, ketimbang beradu bunyi dengan orang – orang disekeliling kita.

Jika selama ini, media massa konvensional, tidak bisa menghadirkan ruang publik (public sphere) secara sempurna, maka media baru (internet salah satunya) menjamin itu. Ada semangat leberalisme yang begitu kuat, sekat – sekat kasta dan strata menjadi begitu cair dan lepas. Faktor – faktor ini menyebabkan dari situs jejaring sosial merupakan wahana yang mungkin dalam berbagai upaya pergerakan sosial pula. Apakah philanthropic sifatnya, sampai politik revolusioner.

Quotes of the Day

Recent Comments

Followers

Shev's bookshelf: read

OutliersKetika Cinta Bertasbih5 cmLaskar PelangiSang PemimpiEdensor

More of Shev's books »
Shev Save's  book recommendations, reviews, favorite quotes, book clubs, book trivia, book lists