I Have a Dream


Banyak yang mengeluh: “hidup susah”. Banyak juga yang ‘pasrah’ dan melakoni hidup tanpa
gairah. Banyak juga yang merasa tidak punya harapan, dan bahkan bermimpipun tidak mampu.

Sementara itu para calon pemimpin dan politikus sedang royal menggelontorkan duit untuk memperbaiki citra diri dengan harapan bisa membangun mimpi Indonesia masa depan. Tetapi hasilnya tetap sama saja, bahwa banyak yang merasa belum punya masa depan ataupun mimpi.

Dari kejauhan, kita perhatikan Obama sebagai kandidat presiden Amerika terus memacu mimpi Amerika, dan bahkan menggunakan momentum pidato bersejarah Martin Luther King yang terkenal “ I Have a Dream” untuk mencanangkan nominasinya sebagai kandidat presiden Amerika. Obama mengangkat kembali mimpi Amerika.

Dan ‘tanpa janjian’ sebelumnya, Obama calon presiden dari partai Demokrat seolah saling bersaut-sautan dengan Sarah Palin calon Wakil Presiden dari kubu Republik terlihat memberi semangat dan membangun kegairahan Amerika. Mereka, rakyat Amerika seperti punya mimpi kembali sebagai warga negara Amerika. Mereka seperti punya masa depan kembali setelah terpuruk beberapa tahun terakhir ini.

Kita di Indonesia juga ingin mimpi punya masa depan cerah sebagai warga negara Indonesia yang bangga pada negaranya. Kita ingin punya mimpi, dan kita harapkan ada yang membantu rakyat kebanyakan untuk punya mimpi yang bukan janji sorga. Kita ingin rakyat berdiri tegak percaya diri memandang masa depannya bersama Indonesia yang gilang gemilang. Tentu saja kita tidak ingin apalagi bermimpi Obama atau Palin yang membangun mimpi kita. Kita ingin pemimpin yang membangun mimpi Indonesia.

Sebagai anggota masyarakat yang baik, kita tentu ingin berkontribusi memikirkan negara dan citra negara dimasa depan. Dialog Re-Branding Indonesia pada tanggal 17 September 2008 diharapkan juga akan membuka pintu bagi kita untuk membangun mimpi masa depan Indonesia.

Terinspirasi oleh pidato Marthin Luther King, diciptakan lagu “I Have a Dream“ yang dipopulerkan oleh grup musik ABBA., yang sepenggal liriknya antara lain mengatakan “I have a dream, a song to sing. To help me cope with anything. If you see the wonder of a fairy tale. You can take the future even if you fail. I believe in angels….”.

Rasanya sudah waktunya kita bermimpi akan masa depan Indonesia. Bahkan ada ataupun tidak ada pemimpin yang memberi inspirasi, kita harus punya mimpi. I have a dream kita artikan “Indonesia have a dream”. Sekaranglah waktunya, seperti penggal lanjutan lagu I have a Dream “……When I know the time is right for me. I ll cross the stream I have a dream. I ll cross the stream I have a dream. ….”

www.kickandy.com
===============================================================================================


terkadang qt tdk tahu bahwa mimpi qt dapat qt peroleh jika qt mw berusaha sedikit lgi . Namun rasa putus asa dan kemustahilan yg menyebabkan mimpi tetap menjadi mimpi.

Sekali Berarti Sesudah itu Mati

Sekali berarti
Sudah itu mati.


Chairil Anwar - Diponegoro

Kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya seorang teman saya dan membuat seorang lagi sedang terbaring kritis d salah satu RS d surabaya menyadarkan akan satu hal yang sudah mulai saya lupakan , KEMATIAN . Suatu hal yang menjadi momok bagi sebagian besar manusia . Karena dgn mati berarti harus meninggalkan ayah dan ibu serta keluarga yang menyayangi qt , meninggalkan harta yg sudah susah payah d kumpulkan , dan meninggalkan smw kebanggan - kebanggaan yang ada pada diri pada saat qt masih hidup .

Kematian menjadi hal yg mutlak , yg tidak dapat d iingkari oleh seorang pun . Setiap makhluk hidup pasti akan mati . Mengenai kapan , dimana , serta saat sedang apa qt mati , hanya Allah yang tahu . Mengingat mati mengharuskan qt memikirkan lagi perbuatan - perbuatan yg tlah qt lakukan sebelumnya . Memikirkan lagi sudah seberapa besarkah kontribusi yg telah qt berikan kpd Islam . Memikirkan lagi warna apa yang telah qt berikan pada lingkungan d sekitar qt sehingga berubah menjadi lebih baik . Memikirkan lagi sudah berbaktikah qt kpd kedua ortu yg telah susah payah mencari nafkah , mengasuh , serta membesarkan qt . Tidak peduli seberapa besar pengorbanan yg telah qt berikan , tentu tdk akan sanggup membalas smw jasa kedua orang tua qt .

Hingga akhirnya , ketika saya memikirkan ttg hal ini , kesemuanya berujung pada satu pertanyaan , " SUDAH SIAPKAH SAYA UNTUK MATI ?" . Pertanyaan yg membuat saya merasa rendah diri , malu , dan menangis . Ingin hati ini menjerit betapa hingga saat ini saya belum melakukan apa - apa . Berdakwah ? Jarang . Berbakti kpd orang tua ? Bisa d hitung dg jari . Menjadi contoh yg baik bagi klwrga serta masyarakat ? Masih jauh .

Lalu apa yang sudah saya lakukan ? ? Menjadi anak yg suka berani sama ortu padahal uang blm bs cari sendiri ? Sok pinter padahal ilmu msh cethek ? Ya Allah , , betapa hamba msh belum sanggup menerima adzab siksa nerakaMu . Betapa hati ini merindu surgamu namun terasa amat jauh . Jika boleh hamba memohon , jadikanlah hidup hamba ini berarti ya Allah . Mempunyai andil dalam penegakan agamaMu , mempunyai arti sebagai anak bagi kedua ortu . Hingga jika tiba saat hamba kembali k pangkuanMu , hamba bs tersenyum dg menghadapMu .


=====================================================================================

seperti yang dikatakan oleh Chairil Anwar ,
Sekali berarti
Sudah itu mati.

Alangkah hina hidup ini jika hanya menjadi sampah .

Suara Wanita , Aurat atau Bukan

Lajnah Daimah

Pertanyaan:
Ada yang mengatakan bahwa suara wanita itu aurat. Apakah ini benar?

Jawaban:

Wanita adalah tempat memenuhi kebutuhan laki-laki, mereka cenderung kepada wanita karena dorongan syahwat, jika wanita melagukan perkataannya maka akan bertambah fitnah. Karena itu Allah memerintahkan kepada kaum mukmin, apabila mereka hendak meminta sesuatu kepada wanita hendaknya dari balik tabir, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al-Ahzab: 53).


Allah juga melarang kaum wanita berlemah lembut dalam berbicara dengan kaum laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang di dalam hatinya ada penyakit, sebagaimana disebutkan Allah dalam firmanNya,

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al-Ahzab: 32).


Begitulah yang diperintahkan walaupun saat itu kaum muk-min sangat kuat keimanannya, maka lebih-lebih lagi di zaman sekarang, di mana keimanan telah melemah dan sedikit orang yang berpegang teguh dengan agama. Maka hendaknya anda tidak sering-sering berbaur dengan kaum laki-laki yang bukan mahram, sedikit bicara dengan mereka kecuali karena keperluan mendesak dengan tidak lemah lembut dalam berbicara.

Dengan begitu anda tahu bahwa suara wanita yang tidak disertai dengan lemah lembut bukanlah aurat, karena kaum wanita pada masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbicara dengan beliau, mena-nyakan berbagai perkara agama mereka, demikian juga mereka berbicara dengan para sahabat Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal-hal yang mereka butuhkan, namun hal itu tidak diingkari. Hanya Allah-lah yang kuasa memberi petunjuk.

Rujukan:
Fatawa Al-Mar’ah, Lajnah Da’imah,hal. 209. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.

Pertanyaan:
Apa hukumnya laki-laki mendengarkan suara wanita yang bukan mahramnya di televisi atau sarana komunikasi lainnya?

Jawaban:
Suara wanita adalah aurat bagi laki-laki yang bukan mah-ramnya, demikian pendapat yang benar. Karena itu, wanita tidak boleh bertasbih (mengucapkan “Subhanallah“) seperti laki-laki ketika mendapati imamnya keliru dalam shalatnya, tapi cukup dengan menepukkan tangan. Wanita juga tidak boleh mengumandangkan adzan yang umum yang biasanya diserukan dengan suara keras. Ia juga tidak boleh mengeraskan suaranya saat membaca talbiyah dalam pelaksanaan ihram kecuali sebatas yang terdengar oleh rekan-rekannya sesama wanita.

Namun sebagian ulama membolehkan berbicara dengan laki-laki sebatas keperluan, seperti menjawab pertanyaan, tapi dengan syarat terjauhkan dari hal yang mencurigakan dan aman dari kemungkinan menimbulkan syahwat, hal ini berdasarkan firman Allah,

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al-Ahzab: 32).


Karena penyakit syahwat zina kadang bercokol di dalam hati ketika mendengar kelembutan perkataan wanita atau ketundukannya, sebagaimana yang biasa timbul antara suami isteri dan sebagainya. Karena itu, wanita boleh menjawab telepon sebatas keper-luan, baik wanita itu yang memulai menghubungi atau menjawab penelepon, karena yang seperti ini termasuk kategori terpaksa.

Rujukan:
Fatawa Al-Mar’ah, Syaikh Ibnu Jibrin, hal. 211. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.

http://abuubaidah.wordpress.com

Makna Puasa

Puasa sudah tiba . Bulang yg d tunggu oleh orang mukmin . Dimana pada bulan ini banyak keutamaan yg dapat d peroleh . Spirit untuk berbuat kebaikan pun menyebar dimana-mana . Namun yg patut d sayangkan adalah spirit tersebut hanya bertahan selama bulan Ramadhan saja . Pada bulan-bulan selanjutnya , , qt tetap melakukan dosa yg sama . Istilahnya , , berubah jadi kupu-kupu pas bulan Ramadhan , , namun mati pas bulan setelahnya . Maka , , sebelum qt mulai berpuasa , , ad baiknya terlebih dahulu memahami makan puasa . Berikut adalah macam puasa dan definisinya yang d kutip dari “Rahasia Puasa dan Syarat-Syarat Batinnya”, buku Tazkiyatun Nafs susunan Sa’id Hawwa


Di antara syahwat besar yang dapat menyesatkan manusia adalah syahwat perut dan kemaluan. Puasa membiasakan jiwa mengendalikan kedua syahwat tersebut.

“Puasa adalah separuh kesabaran”

[HR. Tirmidzi & Ibnu Majah, sanad hasan].

Ada tiga tingkatan puasa:

1. Puasa orang awam: menahan perut dan kemaluan dari mengikuti kemauan syahwat.

2. Puasa orang khusus: menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan semua anggota badan dari berbagai dosa.

3. Puasa orang super khusus : puasa hati dari berbagai keinginan rendah dan pikiran-pikiran yang tidak berharga; juga menahan hati dari selain Allah secara total. Aktifitas duniawi mereka pun diperuntukkan demi bekal akhirat.

Ada enam (6) cara menggapai puasa para shalihin (orang khusus):

a. Menundukkan pandangan dan menahannya dari berkeliaran memandang ke setiap hal yang dicela dan dibenci.

“Pandangan adalah salah satu anak panah yang beracun di antara anak panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah maka ia telah diberi Allah keimanan yang mendapatkan kelezatan di dalam hatinya.” [HR. al-Hakim -yg men-shahih-kan sanadnya].

b. Puasa lisan: menjaga lisan dari bualan, dusta, ghibah, gunjingan, kekejian, perkataan kasar, pertengkaran dan perdebatan; mengisinya dengan diam, dzikrullah dan tilawah al-Quran.

“Sesungguhnya puasa itu tidak lain adalah perisai; apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan pula bertindak bodoh; dan jika ada seseorang yang menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan sesungguhnya aku berpuasa, sesungguhnya aku berpuasa.”

[HR. Bukhari & Muslim].

c. Menahan pendengaran dari mendengarkan setiap hal yang dibenci (makruh) karena setiap yg diharamkan perkataannya diharamkan pula mendengarkannya. Allah SWT menyetarakan orang yang mendengarkan dan yang memakan barang yang haram, “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram.” [Al-Maidah: 42].

d. Menahan berbagai anggota badannya dari berbagai dosa; seperti menahan tangan dan kaki dari hal-hal yang dibenci, menahan perut dari berbagai syubhat pada waktu tidak puasa. Tidak ada artinya berpuasa dari yang halal, tapi berbuka puasa dengan yang haram. Barang yang haram adalah racun yang menghancurkan agama, sedangkan barang yang halal adalah obat yang bermanfaat bila dikonsumsi sedikit tetapi berbahaya bila terlalu banyak.

Apa artinya pula berpuasa dari makanan halal tapi ‘memakan daging manusia’ (berghibah -yang notabene haram) ketika berbuka.

“Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.”

[HR. Nasa'i & Ibnu Majah].

e. Tidak memperbanyak makanan yang halal pada saat berbuka puasa sampai penuh perutnya. Tujuan puasa ialah pengosongan dan menundukkan nafsu untuk memperkuat jiwa mencapai taqwa. Dan esensi puasa adalah melemahkan berbagai kekuatan yang menjadi sarana syetan untuk kembali kepada keburukan. Semua ini tidak akan tercapai kecuali dengan mengurangi makanan yang biasa dimakan pada di tiap malam ketika tidak berpuasa. Bahkan di antara adabnya adalah mengurangi tidur siang agar merasakan lapar kemudian berusaha agar setiap malam bisa bertahajjud beserta wiridnya sehingga hatinya menjadi jernih, karena bisa jadi syetan tidak mengitari hatinya dan dia bisa melihat berbagai keghaiban langit.

f. Ber-ifthar dengan hati cemas dan harap, mengkhawatirkan ‘nilai’ puasanya. Hendaklah hati dalam keadaan demikian di akhir setiap ibadah yang baru saja dilaksanakan. Sebagian ulama’ berkata: ‘berapa banyak orang yang berpuasa sesungguhnya dia tidak berpuasa dan berapa banyak orang yang tidak berpuasa tetapi sesungguhnya dia berpuasa.


Dari definisi d atas , , ad baiknya jika sejak awal qt miliki niat puasa macam apa yg akan qt lakukan . Puasa orang biasa kh ? org khusus kh ? atw puasa para sahabat ? Semoga dengan datangnya Ramadhan kali ini bs menjadikan diri qt lebih baik . Tidak hanya menjadi Ramadhan yg "pulang-pergi" .

=====================================================================================

harapan dari penulis smg Allah mengaruniakan rahmat dan hidayahNya pada Ramadhan kali ini kpd qt smw . Sehingga membuat Ramadhan ini berbeda dg Ramadhan yg telah lalu .

Allahu a'lam bishowwab

Quotes of the Day

Recent Comments

Followers

Shev's bookshelf: read

OutliersKetika Cinta Bertasbih5 cmLaskar PelangiSang PemimpiEdensor

More of Shev's books »
Shev Save's  book recommendations, reviews, favorite quotes, book clubs, book trivia, book lists