Kekuatan UNAS

UNAS yg akan dihelat pada tgl 22-24 April 2008 untuk jenjang SMA ternyata telah berubah menjadi sesuatu yg amat sangat ditakuti. Bahkan mungkin lebih ditakuti daripada Allah maupun orang tua qt. Hal ini terbukti dari tindakan para siswa SMA yg menghalalkan segala cara "hanya" untuk meraih nilai yg tinggi pd saat UNAS. Tidak sedikit siswa yg"membeli" jawaban dari para calo atau "hanya" mengandalkan contekan dari teman yg lebih pintar. Segala cara dan strategi disiapkn untuk menempuh UNAS. Parahnya, strategi2 yg dipersiapkn lebih kepada "Bagaimana cara mencontek tanpa ketahuan oleh pengawas" atau "Bagaimana cara membuka HaPe pada saat UNAs berlangsung". Suatu hal yg patut amat sangat disayangkan dilakukan oleh seorang siswa. Karena selama ini didikan untuk berlaku jujur setiap ujian diajarkan dan sekarang seolah itu menguap begitu saja. Ditambah lagi adanya dukungan dari guru serta orangtua untuk mencontek. Sehingga siswa akan merasa bahwa yg mrk lakukan adalah "benar". Secara implisit, guru [sy mengambil contoh skolah sy krn sy yg mengalami sendiri, entah d skul laen. tp kt tmn sy smw skul sama aj kondsinya] menganjurkan murid yg pintar untuk "membantu" murid yg sedang-sedang saja. Alasan yg dikemukakan adalah bahwa tidak ad salahnya "membantu" teman hanya pada saat ini saja. Dan lagi-lagi hal ini merupakan ironi krn trnyata apa yg bliau2 ajarkan slama ini dipatahkan kmbali oleh ucapan bliau2 itu sendiri. Peran orang tua dalam "menyukseskan" anaknya pd saat UNAS pun tak diragukan lagi. Mrk sanggup menggelontorkan uang bnyk untuk memperoleh jwbn UNAS.

Melihat fenomena ini sy jd mrasa trenyuh krn trxt ap yg slama ini d ajarkan d skul sia-sia belaka. Bgitupun usaha murid untuk les disana-sini. Seolah-olah smw itu tdk ad gunanya krn pd akhirnya mrk lbh memilih mencontek daripada berusaha sendiri. Dan sy jd bertanya-tnya, "Mengapa hal ini bs terjadi?". Ternyata jwbn sy hampir sama dgn jwbn salah seorang guru sy [yg jg "terjebak" dlm kondisi ini] yaitu bhwa selama ini pendidikan d Indonesia terlalu bergantung pada "NILAI". Tingkat kesuksesan dan keberhasilan d Skul d tentukan oleh NILAI itu. Apabila seorang murid dpt nilai yg bgs mka guru tak segan2 memberi pujian atau hadiah. Sebaliknya, ketika murid dapet nilai yg pas-pasan atau d bwh SKM mka guru "mngejek" murid trsbt d dpn klas [suatu hal yg dialami oleh tmn sy]. Sy memberi tanda petik pada kata mengejek krn yg dmksd dsini tak hanya ejekan scara gamblang tp jg scr tidak lngsng. Seperti membandingkan antara murid satu dgn murid laen yg lbh bgs nilainya. Akibatnya, murid akan terpacu untuk mendapatkan nilai sebagus-bagusnya tanpa peduli cr yg dy lakukan halal atw tdk. Yah,,bahasa kerennya menghalalkan sgala cara gtu.. Hal ini berlanjut hingga UNAS. Smw murid takut mrk akan mendapat nilai jelek [yg ditandai dgn ketidaklulusan] sehingga mrk melakukan cara2 seperti yg telah d sebutkan d atas. Murid yg pintar, krn mrasa akan d jauhi oleh teman2nya apabila tdk memberi jwbn, akhirnya ikut terseret untuk melakukan hal yg "baek" ni.


Sekolah sbg institut pendidikan smestinya tdk mebiarkan ini jika mrasa murid2nya sudah sanggup lulus dalam ujian nasional ini. Dan trxt ,sepanjang yg sy lihat, jstru sekolah meberi fasilitas kpd murid untuk melakukan kecurangan2. Mskpn scara tdk langsung. Sekolah melakukan ini [menurut saya] disebabkan oleh ingin mendapat grade sekolah yg tinggi. Dan lagi-lagi ini merupakan persoalan NILAI. Sy mrasa iri ktika salah seorang guru saya menceritakan hal yg sebaliknya ktika bliau menjaga d salah satu sekolah katolik. G ad yg namanya contek-mencontek atau menoleh. Smw berjalan bgitu tertib. Bhkn ktika ad murid yg kliatan ksusahan dan guru say amencoba membantu dgn memberi jwbn, trxt hal itu tdk d lakukan oleh murid tersebut. Ktika sy tx knp hal itu bs terjadi, guru sy mnjwb bhwa mrk mmpunyai ke-PD-an yg tinggi shingga mrasa takut jika ad org laen yg mmberi jwaban. Iy kalo bnr, lha klo salah?? Mgkn itu yg ada d pikiran mrk. Dan rupanya hal ini tdk terdapat pada diri qt sbg org pribumi. Qt lbh percaya pd jwbn org drpd jwbn sndr. Pun ktika jwbn tmn qt tdk slalu bnr tp te2p diikutin aj. Hal ini yg patut qt ubah pd pendidikan d Indonesia. Jk qt ingin bangsa qt maju 10-20 tahun yg akan dtg, maka ubah paradigma pendidikan saat ini jg. Smakin lama qt mengubah, maka smakin lama pula bangsa ini bangkit dari keterpurukan.


===================================================================================


Nb: Bwt tmn2 yg mw UNAS,,,,smgt iaakk.... Believe urself.... Get the best with ur own mark

Ur Life,,Ur Mind

Sebenarnya kebahagiaan, kesengsaraan, kecemasan dan ketenangan manusia muncul dari dalam dirinya sendiri. Ia sendirilah yang memberi warna pada kehidupannya dengan warna2 yg cemerlang atau yg pudar, sebagaimana warna cairan mirip dengan warna wadah yg diisinya.

Dlm Hadits disebutkan :

Barangsiapa ridha maka baginyalah keridhaan, dan barangsiapa benci maka baginyalah kebencian (HR. Tirmidzi)


Setiap urusan itu tunduk kepada anggapan seseorang. Jika qta mau maka dapat qta jadikan ia sebagai pembersih dan anda rela, dan kalau qta mau maka dapat qta jadikan ia sebagai kebinasaan dan qta marah. Sesungguhnya suatu pekerjaan yang sama
yang dikerjakan oleh orang yang berlainan jiwanya, nilainya akan berlainan. Renungkanlah kedua ayat ini :

"Di antara orang-orang Arab Badui itu
ada orang yang memandang apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi
suatu kerugian, dan dia menanti-nanti
marabahaya menimpamu, merekalah yang
akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui"
"Di antara orang-orang Arab Badui itu
ada orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, dan memandang apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah) itu,
sebagai jalan untuk mendekatkannya
kepada Allah dan sebagai jalan untuk
memperoleh doa Rasul. Ketahuilah,
sesungguhnya nafkah itu adalah suatu
jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri
(kepada Allah). Kelak Allah akan
memasukan mereka kedalam rahmat
(surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang " (QS. At
Taubah 98-99)


Mereka sama-sama menyerahkan harta yg diminta. Namun yg satu menganggap hal itu sebagai beban yang merugikan dan dibenci, serta berharap orang yg menerimanya itu mendapat kebinasaan. Sedang yang lain menganggap hal itu sebagai zakat yang disukai yang dengan menunaikannya dapat membersihkan jiwa, serta mengharap doa yg baik setelah
pelaksanaannya. Nilai suatu pekerjaan, sangat berkaitan erat dengan pikiran di otak dan perasaan yang berkecamuk dalam jiwa. Sebenarnya pikiran kitalah yang membentuk pribadi kita. Dan arahan pikiran kita adalah factor utama yang menentukan perjalanan hidup kita. Kalau kita memikirkan kebahagiaan, kita akan bahagia. Kalau kita berpikiran
sedih, kita menjadi sedih. Kalau kita berpikiran takut, kita menjadi takut. Kalau kita memikirkan sakit, mungkin kita akan menjadi sakit.
Wallahu alam bissawab………..

makna ujian

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu
lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu
melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena
merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Alloh kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Alloh melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Alloh sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita..

Quotes of the Day

Recent Comments

Followers

Shev's bookshelf: read

OutliersKetika Cinta Bertasbih5 cmLaskar PelangiSang PemimpiEdensor

More of Shev's books »
Shev Save's  book recommendations, reviews, favorite quotes, book clubs, book trivia, book lists