Tahun 2009 benar - benar akan menjadi suatu tahun yang menghebohkan . Betapa tidak . Awal tahun aja sudah ada berbagai berita menarik yang jadi perbincangan . Dan lagi-lagi kebanyakan berita tersebut berkaitan dengan pemilu . Entah langsung maupun tidak langsung .
Yang paling hangat tentu saja , fatwa MUI yang berkaitan dengan pengharaman GOLPUT . Apakah ini berdasarkan suatu dasar hukum yang sesuai ? Well , semoga saja . Saya tidak akan membahas mengenai fatwa ini . Kalo di bahas pasti akan memanjang dan melebar . Berdebat antara benar dan tidak benar . Antara patut di ikuti dan tidak perlu di ikuti . Yang ingin berkuasa , tentu akan menyetujui bahkan mendukung fatwa ini . Karena ini berarti pundi - pundi suara mereka akan bertambah . Yang bersikap kontra juga banyak . Dengan alasan bahwa fatwa haram itu tidak bisa di laksanakan dalam sistem yang tidak islami . Tapi saya tidak memandang dari sisi pro maupun kontra . Karena ini bukan bidang yang saya ahli di dalamnya . Jika Anda tertarik dengan masalah ini , ada baiknya Anda membaca artikel ustadz saya .
Agak mundur sedikit ada berita yang cukup membuat saya senang pada awalnya . Gimana enggak senang kalo BBM turun ? Bukankah ini berarti harga barang juga akan turun ? Dan pengeluaran bisa di tekan ? Lalu tentu saja , sangu saya bertambah . Hehe .
Tapi sayang seribu sayang . Rupanya penurunan harga BBM dijadikan sebagai alat untuk kampanye . Sudah pada liat iklannya ? Belum ? Jangan merasa rendah diri , Anda bisa liat juga kok di sini . Kata mereka penurunan harga BBM merupakan salah satu bukti keberhasilan pemerintah . Ah , , mungkin mereka harus membaca artikel ini sebelum berkata seperti itu . Karena penurunan BBM itu adalah hal yang wajar . Mengingat harga minyak dunia juga turun . Tapi saya tidak akan membicarakan tentang masalah ini juga . Karena saya sudah cukup membahas panjang lebar di catatan facebook saya .
Lalu apa yang akan di bahas di artikel ini ? Ijinkan saya membahas satu hal saja . Yaitu tentang suara rakyat yang di jadikan komoditas . Sebelum membahas lebih lanjut , ada baiknya kita mengetahui arti dari komoditas itu sendiri .
- Komoditas menurut KBBI online :
ko·mo·di·tas n 1 barang dagangan utama; benda niaga: hasil bumi dan kerajinan setempat dapat dimanfaatkan sbg -- ekspor; 2 bahan mentah yg dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dng standar perdagangan internasional, msl gandum, karet, kopi
- Menurut thefreedictionary.com :
com·mod·i·ty
n. pl. com·mod·i·ties
1. Something useful that can be turned to commercial or other advantage: "Left-handed, power-hitting third basemen are a rare commodity in the big leagues" Steve Guiremand.
2. An article of trade or commerce, especially an agricultural or mining product that can be processed and resold.
3. Advantage; benefit.
4. Obsolete A quantity of goods.
Dari dua pengertian di atas , saya mencoba menarik kesimpulan bahwa yang di maksud dengan komoditas adalah sesuatu yang bisa di perdagangkan . Dan ini tidak harus berwujud benda . Seperti kata Steve Guiremand di atas , pemain baseball bertangan kidal dan mempunyai kekuatan dalam pukulannya akan menjadi komoditas yang langka bagi liga baseball itu .
Lalu apa kaitannya dengan rakyat Indonesia ? Emang apa yang bisa di jadikan komoditas ? Suara . Seperti yang kita tau , pemilu yang akan dihelat 61 hari lagi menjadikan munculnya komoditas baru . Yaitu suara rakyat Indonesia . Karena kita menganut sistem demokrasi
jadi-jadian , maka hukum vox populi vox dei akan berlaku . Dan ini menjadikan 'harga' dari suara rakyat amat mahal .
Jika ada commodity , maka harus ada penjual dan pembeli . Penjual adalah rakyat dan pembeli adalah partai politik dan para calon . Entah cagub , cabup , caleg , ataupun capres . Untuk mendapatkan 'barang' yang di jual oleh rakyat , maka partai akan melakukan apapun . Mulai dari iklan , datang ke rumah penduduk door to door , hingga yang nyerempet agama macam fatwa pun di lakukan . Efeknya ? Enggak tau . Liat aja ntr pas hari-H . Ngefek g tuh .
Tapi daripada sibuk iklan dan laen sebagainya , saya kasih tau cara mudah dapet suara deh . G usah susah - susah . Cukup buktikan dengan amanah dan kerja keras yang ikhlas selama ini . Daripada janji atau bukti yang di buat-buat , saya sih lebih suka pada hasil yang terlihat . Kalo memang para calon pemimpin itu bener- bener bagus luar dan dalam , enggak perlu iklan deh . Dari hasilnya aja sudah merupakan iklan tersendiri . Tanpa perlu blow up , akan terblow-up dengan sendirinya . Sebagai penutup , semoga para pemimpin partai (terutama yang beragama Islam) merenungkan sabda Rasulullah kepada Abdullah bin Samurah :
”bila engkau diberikan dengan tanpa memintanya, niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun bila diserahkan kepadamu karena permintaanmu niscaya akan dibebankan kepadamu(tidak akan ditolong). Siapa yang tidak ditolong maka ia tidak akan mampu. Dan tidak mungkin jabatan itu diserahkan kepada orang yang tidak cakap.”
(Syarah Shahih Muslim, 12/208, Fathul Bari,13/133, Nailul Authar, 8/294).
====
[+] fuh . . akhirnya selesai juga . setelah terbengkalai di draft selama beberapa hari karena mood tiba-tiba ilang , hari ini selesai juga tulisan ini . jika ada kekeliruan , mohon di koreksi .